Jumat, 13 Maret 2009

Tugas Filsafat I

REFLEKSI PERKULIAHAN PENDAHULUAN FILSAFAT

Ø Apakah Filsafat Itu?

Tujuan ilmu filsafat secara umum adalah hendak mencari pandangan yang benar terhadap alam. Ia hendak menjelaskan arti hidup secara global di segala cakupan dimensinya. Sisi kasatnya maupun berbagai kasus dan peristiwa yang terjadi di dalamnya. Semuanya hendak dijelaskan secara detail. Sesungguhnya filsafat memiliki peranan riil dalam meningkatkan peranan berpikir serta memperluas cakrawala akal. Para cendekiawan Yunani kuno menuturkan, sesungguhnya pengetahuan adalah ibarat pohon dimana filsafat adalah batangnya, sementara cabang-cabangnya adalah ilmu-ilmu pengetahuan dengan beragam jenisnya.

Filsafat membawa kita kepada pemahaman dan tindakan. Secara sederhana hal ini berarti bahwa tujuan filsafat ialah mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin, mengajukan kritik dan menilai pengetahun tersebut, menemukan hakikatnya, dan menerbitkan serta mengatur semua itu di dalam bentuk yang sistematis. Filsafat membawa kita kepada pemahaman, dan pemahaman membawa kita kepada tindakan yang lebih layak.

Kegiatan kefilsafatan ialah pemikiran secara ketat. Pemikiran jenis ini berupa meragukan segala sesuatu, mengajukan pertanyaan, menghubungkan gagasan yang satu dengan lainnya, menanyakan “mengapa”, mencari jawaban yang lebih baik dibandingkan dengan jawaban yang tersedia pada pandangan pertama. Filsafat sebagai perenungan mengusahakan kejelasan, keruntutan, dan keadaan memadainya pengetahuan, agar kita dapat memperoleh pemahaman.

Filsafat merupakan pemikiran secara sistematis. Kegiatan kefilsafatan ialah merenung. Tetapi merenung bukanlah melamun, juga bukan berfikir secara kebetulan yang bersifat untung-untungan. Perenungan kefilsafatan ialah percobaan untuk menyusun suatu sistem pengetahuan yang rasional, yang memadai untuk memahami dunia tempat kita hidup, maupun untuk memahami diri kita sendiri.

Ø Tiga Pilar Dalam Filasafat

1. Epistemologi

2. Ontologi

3. Aksiologi

Ø Apakah Hermeneutik Itu?

Secara etimologis, kata ‘hermeneutik’ berasal dari bahasa Yunani ‘hermeneuein’ yang berarti ‘menafsirkan’. Maka kata benda ‘hermenia’ secara harfiah dapat diartikan sebagai ‘penafsiran’ atau ‘intepretasi’. Hermeneutik pada akhirnya diartikan sebagai proses mengubah sesuatu atau situasi ketidaktahuan menjadi mengerti.

Hermeneutik dalam pandangan klasik akan mengingatkan kita pada apa yang ditulis oleh Aristoteles dalam Peri Hermenias atau De Interpretatione. Yaitu bahwa kata-kata yang kita ucapkan adalah simbol dari pengalaman mental kita, dan kata-kata yang kita tulis adalah simbol dari kata-kata yang kita ucapkan itu. Sebagaimana seseorang tidak mempunyai kesamaan bahasa tulisan dengan orang lain, maka demikian pula ia tidak mempunyai kesamaan bahasa ucapan dengan yang lain. Akan tetapi, pengalaman-pengalaman mentalnya yang disimbolkan secara langsung itu adalah sama untuk semua orang, sebagaimana juga pengalaman-pengalaman imajinasi kita untuk menggambarkan sesuatu (De Interpretatione)

Pada dasarnya hermeneutik berhubungan dengan bahasa. Kita berpikir melalui bahasa, kita berbicara dan menulis dengan bahasa, kita mengerti dan membuat intepretasi dengan bahasa. Bahkan seni yang dengan jelas tidak menggunakan sesuatu bahasa pun berkomunikasi dengan seni-seni yang lainnya juga dengan menggunakan bahasa.

Hermeneutik adalah cara untuk ‘bergaul’ dengan bahasa. Bila ‘mengerti’ selalu dikaitkan dengan bahasa, maka bahasa juga membatasi dirinya sendiri. Kita menyadari hal ini, namun semua buah pikiran kita harus diungkapkan dengan bahasa yang ada sesuai aturan tata bahasanya yang berlaku. Kita harus menyesuaikan diri dengan kupasan-kupasan linguistik dan terpaksa pula mengadakan pembaharuan yang relatif sangat kecil kemungkinannya.

Ø Francis Bacon (1561-1626 M)

Filosof asal Inggris, pendiri paham materialism modern dan ilmu eksperimen. Pada pemerintahan James I, ia dipercaya membawa stempel kerajaan. Pada tahun 1620, ia menerbitkan sebuah risalah yang berjudul Novum Organon (Al-Organon Al-Jadid/New Organon). Judul ini merujuk ke buku Aristoteles, “Organon” yang berarti alat atau instrument. Dalam bukunya ini ia menjelaskan persepsi baru tentang fungsi ilmu, dan meletakkan dasar-dasar metode induksi ilmiah.

Bacon menyebutkan bahwa tujuan pengajaran adalah untuk menambah kemampuan manusia dalam menguasai alam. Ia berkeyakinan bahwa untuk mencapai target ini, tidak ada jalan lain kecuali dengan belajar yang dapat membuka rahasia tentang sebab segala sesuatu.

Kemudian, ia menentang kecenderungan dari sistem pengajaran scholastik. Menurutnya, sistem pengajaran klasik memiliki dua kelemahan. Pertama, keterputusan, dimana seorang pengajar memulai pelajarannya dengan menyampaikan pandangan yang berbeda-beda dari para ilmuan dengan cara yang sama ketika laba-laba merajut sarangnya. Kedua, empirisme atau kajian empirik, yaitu dengan menyampaikan berbagai kasus realita yang tidak memiliki kaitan antara satu dengan yang lainnya. Atas dasar ini, Bacon mengajak kepada kecenderungan formalis dalam sistem pengajaran di sekolah-sekolah.

Ø Immanuel Kant

Orang yang seolah-olah dengan tiba-tiba menyempurnakan pencerahan adalah Immanuel Kant (1724-1804). Dengan munculnya Kant dimulailah zaman baru, sebab filsafatnya mengantarkan suatu gagasan baru yang memberi arah kepada segala pemikiran filsafati di zaman yang lebih kemudian. Ia sendiri memang merasa, bahwa ia meneruskan pencerahan.

Filsafat Kant disebut kritisisme. Secara harfiah kata kritik berarti “pemisahan”. Filsafat Kant bermaksud membeda-bedakan antara pengenalan yang murni dan yang tidak murni. Ia ingin membersihkan pengenalan dari keterikatannya kepada segala penampakan yang bersifat sementara. Jadi filsafatnya dimaksud sebagai penyadaran atas kemampuan-kemampuan rasio secara objektif dan menentukan batas-batas kemampuannya, untuk memberi tempat kepada iman kepercayaan.

1 komentar:

  1. assalamu'alaikum mbak..

    selamat datang di dunia perblog-an..
    tulisannya bagus... ngak nyangka mbak iva pinter juga nulis filsafat..

    sukse ya mbak

    ttd
    gunawan
    http://grelovejogja.wordpress.com

    BalasHapus